Selasa, 14 April 2009

Biorafi Derby Romero

Anda pernah melihat film petualangan sherina, Janus Prajurit Terakhir, apabila anda pernah lihat film tersebu tpasti anda tahu siapa pemeran dalam film tersebut. Bukan ceweknya loh tapi cowoknya. Ya tepat, dia adalah derby romero artis yang beperan dalam petualangan sherina sewaktu masih kecil..

Sudah beberapa tahun lamanya vakum dari dunia seni peran, derby hadir dengan konsep barunya dengan mennggandeng Iras sebagai keyboardis, derby menbentuk Duo Derby dengan meluncurkan single pertamanya berjudul “Gelora asmara” sekaligus menjadi soundtrack di sinetron yang di perankan oleh derby romero beserta teman – temannya diantaranya Aryani Fitriana, Dinda Kirana, Mikha Tambayong, Tania Putri.
Di Kehidupan asmaranya Derby sudah menjalin kasih selama 2 tahun bersama Inggrid Pangalila yang tidak lain adalah kakak dari artis Randy Pangalila.

-BIODATA-
Nama Lengkap : Derby Romero
Nama Panggilan : Derby Romero
TTL : Jakarta, 8 Juni 1990
Agama : Protestan
Hobi : sytg, clubbing, nongkrong rame ma tmn2 gowkil gw, nonton, basket, BLAJAR
Film Favorit : godfather, running scared, coach carter, grudge, heroes
Tv Show Favorit : mtv pimp my ride

Derby Romero Kembali Menghibur Lewat Sinetron Kepompong





Bersama Tania Putri, Dinda Kirana, Aryani Fitriana dan Mikha Tambayong, Derby Romero Kembali Menghibur Pemirsa Lewat Sinetron Kepompong yang tayang Setiap Sore pkl. 15.30-16.30 WIB di saluran SATU UNTUK SEMUA

Kembalinya Derby Romero (18), pemeran Sadam dalam film fenomenal Petualangan Sherina, ke panggung hiburan lewat perannya sebagai Indra di sinetron Kepompong (SCTV) langsung mendapat tempat di hati penonton, terutama kalangan remaja. Aktingnya benar-benar menghibur, natural, dan penuh penjiwaan. Bukan perkara mudah menarik atensi penonton yang saat ini sedang menggandrungi tayangan reality show. Namun, Derby yakin cepat atau lambat, penonton setia sinetron, apalagi yang menginginkan cerita fresh dan menghibur, akan menoleh ke sinetronnya. Sempat, kata Derby, Kepompong bertengger di sepuluh besar rating AGB Nielsen beberapa waktu lalu. Derby menganggap ini suatu prestasi tersendiri.

Namun, keberhasilan di awal-awal seperti itu bukan jaminan bila tanpa dibarengi dengan kualitas akting pemain-pemainnya, penggarapannya, serta kerjasama tim. Keputusan Derby ‘turun gunung’, setelah sekian tahun vakum untuk serius belajar di sekolah, bukan tanpa pertimbangan matang. “Tadinya, vakum dulu karena pengin fokus belajar dulu. Sempat juga jadi atlet anggar dan ikut Pelatnas. Tapi, itu cuma setahun, karena keinginan untuk balik lagi ke dunia entertainment terus memanggil,” cerita Derby saat ditemui di lokasi syuting Kepompong kawasan Jagakarsa, Jakarta, Rabu (26/11) lalu. Syukurlah, sobat kental Randy Pangalila ini diberikan kemudahan jalan. Tawaran datang silih berganti, sampai akhirnya ia didapuk bermain di Kepompong.

Derby sudah berubah walau masih terlihat chubby dan gemesin. Kini, pola pikir dan cara bicaranya sudah dewasa. Bahkan, di sekolahnya dulu ia dikenal sebagai tukang debat. “Makanya aku kuliah di jurusan hukum. Tadinya, aku pengin jadi lawyer, tapi sekarang mau jadi notaris saja,” sebut mahasiswa semester pertama Universitas Paramadina Jakarta ini. Akting bukan satu-satunya kesibukan Derby. “Sekarang aku lagi nyiapin album bareng temanku. Ada kesempatan, kenapa disia-siakan?” ujar cowok yang berulang tahun saban 8 Juni ini.

Selain itu, Derby juga menyumbangkan suara emasnya lewat closing track Sinetron Kepompong ini. Judul lagunya GELORA ASMARA.


Jumat, 27 Maret 2009

BINTANG solois pendatang baru musik Indonesia, Afgan, kian bersinar. Hits-nya berjudul Terima Kasih Cinta berhasil merajai tangga musik tanah air. Prestasi tersebut betul-betul membuat pria kelahiran Jakarta 27 Mei 1989 itu bangga. Apalagi setelah mengetahui album perdananya Confession No 1 mendapat respon positif di tengah masyarakat, terutama kaum hawa. Sama sekali di luar dugaannya.

‘’Setelah lounching album aku mampir ke EX Plaza. Rencananya aku mau beli CD albumku. Kan, aku belum punya. Ternyata sampai di sana sudah habis. Gila, enggak nyangka. Aku seneng banget albumku laku juga,’’ katanya pria bernama lengkap Afgan Syah Reza itu.


Perasaannya tambah bahagia ketika mendengar ada seorang pemain sinetron menyukai lagunya, namanya Tyas Mirasih, mantan pacar Bams ‘’Samson’’.
Afgan sempat berbincang dengan Tyas via telepon. ‘’Aku merasa bukan siapa-siapa. Kalau dia suka, aku sangat tersanjung. Terlepas kabar itu benar atau tidak,’’ katanya menanggapi isu mengenai keinginan Tyas yang ingin pacaran dengan penyanyi pendatang baru berinisial ‘’A’’.

Ingin Main Film
Praktis, semenjak menancapkan kariernya di ranah industri musik hidup Afgan berubah 180 derajat. Ia bukan lagi pemuda biasa. Orang-orang mulai mengenalnya sebagai generasi baru penerus penyanyi solo kesohor seperti Glen Fredly, Marcel dan Tompi. Tawaran manggung dan permintaan wawancara di berbagai media massa bikin Afgan kelimpungan.
Maklum, selain sibuk menyanyi Afgan ngotot menyelesaikan studinya di Universitas Indonesia. Ia adalah mahasiswa semester 2 Fakultas Ekonomi kelas Internasional. Kalau tidak ada aral melintang, rencananya tahun 2009 mendatang Afgan melanjutkan studi ke Negeri Kanguru, Australia.
Tetapi tunggu dulu. Sebelum ke Australia, Afgan ingin menyelesaikan pekerjaannya di Jakarta. Kini, ia tengah mempersiapkan materi lagu untuk album selanjutnya yang akan keluar akhir tahun ini. Belum lagi meneruskan pembicaraan mengenai tawaran main film dan membikin sound track. ‘’Aku ingin banyak terlibat di album kedua dengan membuat beberapa lagu. Aku juga kepengin main film apalagi bikin sound track. Kan, semester tiga aku punya waktu luang. Jadwal kuliahku lebih longgar,’’ kata pria berlesung pipit itu.
Memang, jalan hidup Afgan seperti dilingkupi keberuntungan. Ia sama sekali tidak pernah kepikiran bakal menjadi penyanyi terkenal. Dulu yang ada di kepalanya hanya sekolah, kemudian menjadi pekerja kantoran.

Mental Terpuruk
Terjun ke dunia musik, kata Afgan, awalnya iseng-iseng nyanyi. Sekitar pertengahan 2007 ia bersama teman-temannya main ke Studio Wanna Be, yang belakangan jadi label rekaman. ‘’Pulang dari studio, mereka mencari-cari aku untuk menawarkan rekaman, cuma enggak ketemu. Beberapa bulan kemudian, aku ke studio itu lagi. Mereka pun ingat wajahku, lantas menawarkannya,’’ kata Afgan.
Afgan sendiri menganggap tawaran itu isapan jempol belaka. Ia sama sekali tidak tertarik. Ia tahu betul bahwa dirinya sangat pemalu dan termasuk pribadi yang tertutup. Tetapi keyakinan itu muncul setelah ia mengetahui idolanya Dian Pramana Putra akan menyumbangkan lagu untuk materi albumnya. Ia pun berusaha mencoba. Saat proses recording album perdana ia kesulitan menunjukkan kemampuan olah vokal di hadapan banyak orang. Sifat pemalunya kumat. Kendati berada di dalam studio kepercayaan dirinya sudah porak-poranda. Tak sepatah kata pun keluar dari bibirnya. Ia malah diam saja. ‘’Take vokal saja aku grogi. Bagaimana kalau nanti menyanyi di depan umum, bisa pingsan nih. Waduh bagaimana ya, aku sampai stres mikirin. Akhirnya aku bilang ke label mengenai kendalaku,’’ ujar anak kedua dari empat bersaudara pasangan Lola Purnama dan Loyd Yahya itu.
Sifat pemalu, kata Afgan, memang bawaan sejak kecil. Ia pun tidak bisa menjelaskan kenapa bisa menjadi seperti itu. Bahkan, ketika duduk di bangku sekolah dasar orang tuanya sampai dipanggil guru karena dirinya jarang sekali bicara dengan teman-temannya.
Duduk di bangku SMP sampai SMA sifat itu masih saja melekat. Kepercayaan dirinya belum terangkat. Ia tidak bisa bergaul dengan teman-teman sekolahnya, malah cenderung menghindar. Jam sekolah kelar, ia langsung pulang. ‘’Dulu aku cupu (culun punya). Jadi aku minder. Teman-temanku hanya orang yang senasib denganku. Jujur, aku merasa masa remajaku sia-sia,’’ sesalnya.
Karena sifat itu pula, tutur Afgan, orang-orang di sekitarnya memandang dirinya sebelah mata. Mereka menilai Afgan tidak akan menjadi apa-apa. Hal itu membuat mentalnya terpuruk. Namun, sekarang Afgan jauh berbeda. Dimulai saat enam bulan masa produksi album perdana.
Saat itu batin Afgan tersiksa. Dua hari sebelum pentas di kafe ia kerap dihantui demam panggung. Pikirannya kalang kabut. Ia stres berat bahkan sampai masuk rumah sakit segala. Tetapi, lambat-laun ia merasakan manfaatnya. Keberaniaannya mulai terkumpul. Pelan tapi pasti ia pun bisa bernyanyi di depan umum sekaligus berinteraksi dengan penonton.
Bagi Afgan yang namanya terinspirasi dari perang Afganistan, hasil yang telah dicapainya merupakan semacam pembuktian kepada orang-orang yang dulu menganggapnya sebelah mata.

Hijrah ke Australia
Baru saja memulai karir bermusiknya, Afgan sudah siap pergi. Penyanyi baru yang disebut lucu oleh Tyas Mirasih itu memilih pindah ke Australia. Kepergian Afgan ke benua kangguru itu dilakukannya demi pendidikan. Pria kelahiran 27 Mei 1989 itu berniat melanjutkan studinya di sana. Kini Afgan tengah cuti kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. ‘’Gue dapat kuliah di sana sebelum ditawarin rekaman. Bangga aja akhirnya bisa tembus,’’ ujar Afgan.
Jika semua lancar, pelantun lagu Terima Kasih Cinta itu akan terbang ke Australia pertengahan 2009 mendatang. Afgan akan menetap 1,5 tahun di sana. ‘’Sekarang sih semester tiga cuti buat nyelesaiin kontrak album. Nanti kalau udah kelar langsung berangkat,’’ jelas pria berkacamata tersebut.(Ridwan-CCMD/nto)