Selasa, 14 April 2009
Biorafi Derby Romero
Sudah beberapa tahun lamanya vakum dari dunia seni peran, derby hadir dengan konsep barunya dengan mennggandeng Iras sebagai keyboardis, derby menbentuk Duo Derby dengan meluncurkan single pertamanya berjudul “Gelora asmara” sekaligus menjadi soundtrack di sinetron yang di perankan oleh derby romero beserta teman – temannya diantaranya Aryani Fitriana, Dinda Kirana, Mikha Tambayong, Tania Putri.
Di Kehidupan asmaranya Derby sudah menjalin kasih selama 2 tahun bersama Inggrid Pangalila yang tidak lain adalah kakak dari artis Randy Pangalila.
-BIODATA-
Nama Lengkap : Derby Romero
Nama Panggilan : Derby Romero
TTL : Jakarta, 8 Juni 1990
Agama : Protestan
Hobi : sytg, clubbing, nongkrong rame ma tmn2 gowkil gw, nonton, basket, BLAJAR
Film Favorit : godfather, running scared, coach carter, grudge, heroes
Tv Show Favorit : mtv pimp my ride
Jumat, 27 Maret 2009
‘’Setelah lounching album aku mampir ke EX Plaza. Rencananya aku mau beli CD albumku.
Perasaannya tambah bahagia ketika mendengar ada seorang pemain sinetron menyukai lagunya, namanya Tyas Mirasih, mantan pacar Bams ‘’Samson’’.
Afgan sempat berbincang dengan Tyas via telepon. ‘’Aku merasa bukan siapa-siapa. Kalau dia suka, aku sangat tersanjung. Terlepas kabar itu benar atau tidak,’’ katanya menanggapi isu mengenai keinginan Tyas yang ingin pacaran dengan penyanyi pendatang baru berinisial ‘’A’’.
Ingin Main Film
Praktis, semenjak menancapkan kariernya di ranah industri musik hidup Afgan berubah 180 derajat. Ia bukan lagi pemuda biasa. Orang-orang mulai mengenalnya sebagai generasi baru penerus penyanyi solo kesohor seperti Glen Fredly, Marcel dan Tompi. Tawaran manggung dan permintaan wawancara di berbagai media
Maklum, selain sibuk menyanyi Afgan ngotot menyelesaikan studinya di Universitas
Tetapi tunggu dulu. Sebelum ke
Memang, jalan hidup Afgan seperti dilingkupi keberuntungan. Ia sama sekali tidak pernah kepikiran bakal menjadi penyanyi terkenal. Dulu yang ada di kepalanya hanya sekolah, kemudian menjadi pekerja kantoran.
Mental Terpuruk
Terjun ke dunia musik, kata Afgan, awalnya iseng-iseng nyanyi. Sekitar pertengahan 2007 ia bersama teman-temannya main ke Studio Wanna Be, yang belakangan jadi label rekaman. ‘’Pulang dari studio, mereka mencari-cari aku untuk menawarkan rekaman, cuma enggak ketemu. Beberapa bulan kemudian, aku ke studio itu lagi. Mereka pun ingat wajahku, lantas menawarkannya,’’ kata Afgan.
Afgan sendiri menganggap tawaran itu isapan jempol belaka. Ia sama sekali tidak tertarik. Ia tahu betul bahwa dirinya sangat pemalu dan termasuk pribadi yang tertutup. Tetapi keyakinan itu muncul setelah ia mengetahui idolanya Dian Pramana Putra akan menyumbangkan lagu untuk materi albumnya. Ia pun berusaha mencoba. Saat proses recording album perdana ia kesulitan menunjukkan kemampuan olah vokal di hadapan banyak orang. Sifat pemalunya kumat. Kendati berada di dalam studio kepercayaan dirinya sudah porak-poranda. Tak sepatah kata pun keluar dari bibirnya. Ia malah diam saja. ‘’Take vokal saja aku grogi. Bagaimana kalau nanti menyanyi di depan umum, bisa pingsan nih. Waduh bagaimana ya, aku sampai stres mikirin. Akhirnya aku bilang ke label mengenai kendalaku,’’ ujar anak kedua dari empat bersaudara pasangan Lola Purnama dan Loyd Yahya itu.
Sifat pemalu, kata Afgan, memang bawaan sejak kecil. Ia pun tidak bisa menjelaskan kenapa bisa menjadi seperti itu. Bahkan, ketika duduk di bangku sekolah dasar orang tuanya sampai dipanggil guru karena dirinya jarang sekali bicara dengan teman-temannya.
Duduk di bangku SMP sampai SMA sifat itu masih saja melekat. Kepercayaan dirinya belum terangkat. Ia tidak bisa bergaul dengan teman-teman sekolahnya, malah cenderung menghindar. Jam sekolah kelar, ia langsung pulang. ‘’Dulu aku cupu (culun punya). Jadi aku minder. Teman-temanku hanya orang yang senasib denganku. Jujur, aku merasa masa remajaku sia-sia,’’ sesalnya.
Karena sifat itu pula, tutur Afgan, orang-orang di sekitarnya memandang dirinya sebelah mata. Mereka menilai Afgan tidak akan menjadi apa-apa. Hal itu membuat mentalnya terpuruk. Namun, sekarang Afgan jauh berbeda. Dimulai saat enam bulan masa produksi album perdana.
Saat itu batin Afgan tersiksa. Dua hari sebelum pentas di kafe ia kerap dihantui demam panggung. Pikirannya kalang kabut. Ia stres berat bahkan sampai masuk rumah sakit segala. Tetapi, lambat-laun ia merasakan manfaatnya. Keberaniaannya mulai terkumpul. Pelan tapi pasti ia pun bisa bernyanyi di depan umum sekaligus berinteraksi dengan penonton.
Bagi Afgan yang namanya terinspirasi dari perang Afganistan, hasil yang telah dicapainya merupakan semacam pembuktian kepada orang-orang yang dulu menganggapnya sebelah mata.
Hijrah ke
Baru saja memulai karir bermusiknya, Afgan sudah siap pergi. Penyanyi baru yang disebut lucu oleh Tyas Mirasih itu memilih pindah ke
Jika semua lancar, pelantun lagu Terima Kasih Cinta itu akan terbang ke